1 Ramadhan 2023 Jatuh Pada Tanggal

1 Ramadhan 2023 Jatuh Pada Tanggal

Muharram 1446 H Jatuh pada Tanggal 7 Juli 2024

1 Muharram menandakan dimulainya tahun baru dalam kalender Islam atau Hijriah. Tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah akan bertepatan dengan Minggu, 7 Juli 2024.

Di Indonesia, tahun baru Islam umumnya dirayakan dengan berbagai kegiatan positif, mulai dari menggelar pengajian, penggalangan donasi, hingga mengadakan karnaval atau pawai obor yang meriah.

Di sisi lain, umat Islam juga dianjurkan untuk mengawali tahun dengan amalan-amalan yang baik, seperti berdoa kepada Allah SWT, bersedekah, dan memperbanyak zikir.

Daftar Hari Besar Juli Nasional-Internasional

Ilustrasi Kalender. foto/Istockphtoo

Selain hari besar bagi umat Islam, Juli juga memiliki beberapa hari penting yang dirayakan secara nasional maupun internasional.

Salah satu hari penting yang akan diperingati oleh masyarakat Indonesia adalah Hari Bhayangkara pada 1 Juli 2024. Hari Bhayangkara adalah hari jadi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Tahun ini, Polri merayakan Hari Bhayangkara yang ke-78 dengan mengusung tema “Polri Presisi Mendukung Percepatan Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”.

Sementara itu, Juli juga memiliki hari penting untuk beragam peringatan yang dirayakan secara internasional, mulai dari Hari Populasi Sedunia, Hari Keadilan Internasional, Hari Hepatitis Sedunia, hingga Hari Anti Perdagangan Orang Sedunia.

Berikut daftar lengkap hari besar nasional dan internasional selama Juli 2024:

Ledug Suro di Magetan, Jawa Timur

Masyarakat di Kabupaten Magetan memperingati Malam 1 Suro dengan mengadakan Ledug Suro. Acara dilakukan dengan melantunkan doa-doa pada bolu rahayu, lalu memakannya, yang dipercaya bisa menjadi obat dan pembawa berkah.

Perkiraan bulan puasa Ramadhan 2025

Sebagian muslim mungkin sudah mulai bertanya-tanya bulan puasa 2025 jatuh pada tanggal berapa untuk mempersiapkan diri.

Berdasarkan Kalender Hijriyah Global Tunggal 1446 H Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1446 Hijriah atau awal puasa Ramadan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.

Sama halnya dengan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama RI, 1 Ramadan 1446 H jatuh pada 1 Maret, sedangkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret.

Sementara itu, mengacu SKB 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, pemerintah juga telah menetapkan Idul Fitri 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret (1 Syawal) hingga Selasa, 1 April (2 Syawal).

Meski demikian, seperti tahun-tahun sebelumnya, tanggal pasti awal Ramadhan 2025 akan ditetapkan dalam sidang isbat yang digelar menjelang awal puasa Ramadhan.

Jadi jika awal puasa 2025 jatuh mulai awal Maret maka diperkirakan Ramadan tinggal 4 bulan lagi, terhitung sejak November 2024.

Demikian jawaban dari pertanyaan bulan puasa 2025 jatuh pada tanggal berapa. Semoga bermanfaat.

Babad Cirebon dan Cuci Benda Pusaka di Cirebon, Jawa Barat

Malam 1 Suro di Cirebon diperingati oleh Keraton Kanoman dengan mengadakan pembacaan babad atau sejarah.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Sementara di Keraton Kasepuhan dilakukan ritual pencucian benda pusaka pada tanggal 1-10 Suro.

Hari Besar Nasional Juli 2024

Hari Besar Internasional Juli 2024

tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Erika EriliaPenulis: Erika EriliaEditor: Yulaika Ramadhani

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi dan jajaran ikut dalam pemantauan awal Bulan Suci Ramadhan di Observatorium Hilal Tgk Chiek Kuta Karang Lhoknga, Aceh Besar, Ahad, 10 Maret 2024.

Dalam pemantauan hilal, posisi hilal yang sangat rendah yaitu masih di bawah 1 derajat, maka hilal sulit untuk dilihat. Dan Sya’ban, jelasnya, digenapkan menjadi 30 hari dan 1 Ramadhan akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Azhari, pada awak media, juga mengajak dan mengimbau umat Islam agar terus meningkatkan ukhuwah dalam menyikapi potensi perbedaan awal puasa.

Kakanwil didampingi para Kabid, para Kakankemenag, jajaran, dan undangan sampaikan bahwa hilal penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah tidak terlihat di provinsi paling barat Indonesia ini, juga sempat tertutup awan.

Kakanwil menjelaskan, bahwa hilal tidak terlihat di Aceh hingga waktu rukyat selesai pada pukul 18.56 WIB.

Dijelaskannya, "Hilal sore hari di tanggal 29 Sya’ban 1445 H sudah di atas ufuk dengan data di Markaz Lhoknga, pada posisi 0,83 derajat di atas ufuk dan elongasi 1,93 derajat."

"Dengan posisi hilal yang sangat rendah yaitu masih di bawah 1 derajat (beberapa provinsi di wilayah timur masih minus di bawah ufuk) maka hilal sulit untuk dilihat dan kemungkinan besar Sya’ban akan digenapkan 30 hari dan 1 Ramadhan akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024," imbuhnya.

1 (satu) Ramadan 1445 H, sebut Kakanwil, ditetapkan setelah sidang istbat berdasarkan laporan hasil rukyat seluruh Indonesia oleh Menteri Agama pada tanggal 10 Maret 2024 pukul 19.00 WIB melalui siaran televisi nasional.

Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H/2024 M jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024. Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat (penetapan) 1 Ramadhan 1445 H yang dipimpin Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, Ahad malam, 10 Maret 2024.

“Sidang Isbat secara mufakat menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 1445 H.

Menurut Menag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal. "Pertama, kita telah mendengar paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag yang menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia di berada di atas ufuk dengan ketinggian antara - 0° 20‘ 01“ (-0,33°) sampai dengan 0° 50‘ 01“ (0,83°)," kata Menag.

"Dengan sudut elongasi antara 2 derajat 15 menit 53 detik sampai dengan 2 derajat 35 menit 15 detik," sambung Menag dalam siaran pers.

Artinya, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadan 1445 H, belum memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Diketahui, pada 2021 Menteri Agama anggota MABIMS menyepakati kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Dengan posisi demikian, lanjut Menag, maka secara astronomis atau hisab, hilal tidak dimungkinkan untuk dilihat. Hal ini selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag.

Pada tahun ini, rukyah dilaksanakan Kemenag di 134 titik di Indonesia. "Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua. Di 134 titik tersebut, tidak ada satu pun perukyah dapat melihat hilal," ujar Menag yang didampingi Wakil Menteri Agama H Saiful Rahmat Dasuki SSi MSi, Ketua Komisi VIII DPR Dr H Ashabul Kahfi MAg, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, dan Dirjen Bimas Islam Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA.

Karena dua alasan tersebut, Sidang Isbat menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Syakban menjadi 30 hari sehingga 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

"Dengan penetapan ini, kami berharap seluruh umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kekhusyukan," tutur Menag.

Menanggapi adanya perbedaan penetapan awal Ramadan di masyarakat, Menag menyatakan ini merupakan hal yang wajar dan jangan sampai mengganggu ukhuwah atau persaudaraan.

"Ada perbedaan itu lumrah. Tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai toleransi sehingga tercipta suasana kondusif," sambung Menag.

Sidang Isbat 1 Ramadan 1445 H ini digelar secara luring dan dihadiri perwakilan ormas Islam, perwakilan Duta Besar negara sahabat, Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.

Jaga Ukhuwah Sikapi Perbedaan Awal Puasa

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari mengajak dan mengimbau umat Islam agar terus meningkatkan ukhuwah dalam menyikapi potensi perbedaan awal puasa.

"Kami juga mengimbau umat Islam untuk memupuk ukhuwah sesama dan menjaga ketertiban dengan saling menghormati serta menghargai satu sama lainnya," ajak Azhari sebagaimana ajakan dan imbauan Menteri Agama.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menerbitkan edaran penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Filri 1445 H.

Menag mengimbau umat tetap jaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi beda awal puasa.[]

Festival Mooncake (Kue Bulan), atau yang lebih dikenal dengan sebutan Festival Tengah Musim Gugur, adalah salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa yang dirayakan setiap tahun. Festival ini biasanya jatuh pada tanggal 15 bulan ke-8 dalam kalender lunar, yang bertepatan dengan bulan purnama terbesar dan terindah sepanjang tahun. Pada tahun 2024, Festival Mooncake / Kue Bulan akan dirayakan pada tanggal 17 September.

Asal Usul dan Makna Festival

Festival Mooncake memiliki akar sejarah yang dalam dan kaya, berasal dari tradisi Tionghoa kuno. Perayaan ini merayakan musim panen yang melimpah dan simbolisme bulan purnama, yang melambangkan kesempurnaan dan persatuan keluarga.

Menurut legenda, festival ini juga berhubungan dengan kisah Chang’e, dewi bulan dalam mitologi Tionghoa. Dikisahkan bahwa Chang’e meminum ramuan keabadian dan terbang ke bulan, meninggalkan suaminya Hou Yi di bumi. Setiap tahun, pada malam bulan purnama, diyakini bahwa Chang’e akan turun untuk merayakan bersama dengan keluarganya yang ada di bumi.

Kue Bulan: Simbol dan Tradisi

Salah satu elemen paling ikonik dari Festival Mooncake adalah kue bulan atau mooncake. Kue ini biasanya berbentuk bulat, melambangkan persatuan dan keharmonisan. Mooncake dapat memiliki berbagai variasi isian, mulai dari pasta kacang merah, pasta biji teratai, hingga isian daging dan kunir telur asin. Kue ini tidak hanya dimakan untuk dinikmati, tetapi juga dibagikan sebagai hadiah kepada keluarga dan teman sebagai simbol berbagi kebahagiaan dan berkah.

Selain menikmati mooncake, perayaan Festival Mooncake juga melibatkan berbagai tradisi dan aktivitas lain. Beberapa di antaranya termasuk:

Festival Mooncake / Kue Bulan 2024 akan jatuh pada tanggal 17 September. Perayaan ini merupakan kesempatan untuk merayakan keindahan bulan purnama, berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terkasih, dan menghormati tradisi serta budaya yang telah ada selama ribuan tahun. Bagi banyak orang, Festival Mooncake adalah waktu yang penuh makna untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan simbol persatuan, harapan, dan kebahagiaan.

Delima Mooncake menyediakan berbagai varian rasa kue bulan yang dapat Anda lihat disini.

TEMPO.CO, Jakarta - Suro atau Muharam menjadi salah satu bulan yang dinantikan oleh sebagian masyarakat Jawa. Pada bulan pertama dalam penanggalan Hijriah tersebut, sejumlah masyarakat di kawasan Pulau Jawa mengisi tahun baru Islam dengan tradisi yang unik dan beberapa lainnya juga meyakini mitos-mitos tertentu.

Melansir ejournal.kopertais4.or.id, kata suro berasal dari bahasa Arab, yaitu asyura yang berarti sepuluh, sehingga maksudnya tanggal 10 pada bulan Muharam. Lantas, Suro 2025 jatuh pada tanggal berapa?

Jadwal Malam 1 Suro 2025

Merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 resmi yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Malam 1 Suro 1959 atau 1 Muharam jatuh pada Jumat Kliwon, 27 Juni 2025. Sementara 10 Muharam pada Minggu Wage, 6 Juli 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bulan Suro 2025 terdiri dari 29 hari, dengan hari terakhir jatuh pada Jumat Pon, 25 Juli 2025. Selanjutnya, bulan Sapar dimulai pada Sabtu Wage, 26 Juli 2025.

Mitos dan Pantangan di Malam 1 Suro

Melansir jurnal.buddhidharma.ac.id, berikut beberapa kepercayaan dan larangan masyarakat Jawa terkait bulan Suro:

-   Dipercaya sebagai bulan yang menyeramkan, penuh bencana, dan bulannya para makhluk astral.

-   Dilarang keluar saat Malam 1 Suro.

-   Dilarang mengadakan pesta pernikahan atau hajatan di bulan Suro.

-   Tidak boleh membangun atau pindah rumah.

-   Dilarang berkata kasar atau buruk.

Ramadhan adalah bulan suci yang selalu dinantikan umat muslim setiap tahunnya. Pada bulan ini, umat muslim di seluruh dunia melakukan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Lantas, bulan puasa 2025 M/1446 Hijriah jatuh pada tanggal berapa? Berikut perkiraannya untuk masyarakat muslim ketahui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kewajiban berpuasa sudah dikenalkan sejak zaman nabi-nabi terdahulu, seperti Nabi Daud yang melaksanakan puasa dengan cara selang-seling. Akan tetapi, puasa Ramadhan menjadi puasa khusus yang diwajibkan bagi umat Islam.

Puasa Ramadhan diperintahkan kepada Rasulullah Saw pada tahun kedua Hijriah. Perintah puasa Ramadan berdasarkan firman Allah sebagai berikut.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١٨٥

Syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au 'alâ safarin fa 'iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum wa la'allakum tasykurûn.

Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.

Berdasarkan ayat tersebut, hukum puasa Ramadan adalah wajib bagi setiap mukallaf atau orang yang sudah balig dan berakal.

Kalender Bulan Suro 2025

Masih mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025, berikut tanggal lengkap bulan Suro 2025:

-   1 Suro 1959: Jumat Kliwon, 27 Juni 2025.

-   2 Suro 1959: Sabtu Legi, 28 Juni 2025.

-   3 Suro 1959: Minggu Pahing, 29 Juni 2025.

-   4 Suro 1959: Senin Pon, 30 Juni 2025.

-   5 Suro 1959: Selasa Wage, 1 Juli 2025.

-   6 Suro 1959: Rabu Kliwon, 2 Juli 2025.

-   7 Suro 1959: Kamis Legi, 3 Juli 2025.

-   8 Suro 1959: Jumat Pahing, 4 Juli 2025.

-   9 Suro 1959: Sabtu Pon, 5 Juli 2025.

-   10 Suro 1959: Minggu Wage, 6 Juli 2025.

-   11 Suro 1959: Senin Kliwon, 7 Juli 2025.

-   12 Suro 1959: Selasa Legi, 8 Juli 2025.

-   13 Suro 1959: Rabu Pahing, 9 Juli 2025.

-   14 Suro 1959: Kamis Pon, 10 Juli 2025.

-   15 Suro 1959: Jumat Wage, 11 Juli 2025.

-   16 Suro 1959: Sabtu Kliwon, 12 Juli 2025.

-   17 Suro 1959: Minggu Legi, 13 Juli 2025.

-   18 Suro 1959: Senin Pahing, 14 Juli 2025.

-   19 Suro 1959: Selasa Pon, 15 Juli 2025.

-   20 Suro 1959: Rabu Wage: 16 Juli 2025.

-   21 Suro 1959: Kamis Kliwon, 17 Juli 2025.

-   22 Suro 1959: Jumat Legi, 18 Juli 2025.

-   23 Suro 1959: Sabtu Pahing, 19 Juli 2025.

-   24 Suro 1959: Minggu Pon, 20 Juli 2025.

-   25 Suro 1959: Senin Wage, 21 Juli 2025.

-   26 Suro 1959: Selasa Kliwon, 22 Juli 2025.

-   27 Suro 1959: Rabu Legi, 23 Juli 2025.

-   28 Suro 1959: Kamis Pahing, 24 Juli 2025.

-   29 Suro 1959: Jumat Pon, 25 Juli 2025.

Melansir repository.radenintan.ac.id, berikut beberapa tradisi Jawa di bulan Suro:

Anda mungkin ingin melihat