Perbedaan Berbohong dengan Gejala Mythomania
Meskipun semua orang tahu bahwa berbohong bukanlah hal yang baik, penelitian menunjukkan bahwa hampir setiap orang sesekali mengatakan “white lies” atau kebohongan kecil yang tidak berbahaya.
Artinya, sebagian besar orang mungkin berbohong 1-2 kali sehari tanpa maksud menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Namun, pada kondisi mythomania, kebohongan terjadi lebih sering dan lebih impulsif. Bagi pengidapnya, berbohong sudah menjadi bagian penting dalam hidup mereka.
Berbeda dengan berbohong secara umum, pengidap mythomania akan berbohong terus-menerus tanpa tujuan atau keuntungan tertentu.
Bahkan, mereka sering kali percaya pada kebohongan yang mereka ciptakan sendiri.
Pengobatan Mythomania
Pengobatan mythomania adalah dengan mengatasi penyebabnya. Penanganan yang dilakukan bisa dengan psikoterapi atau pemberian obat-obatan, seperti dijelaskan di bawah ini:
Terapi ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dari mythomania dan bagaimana cara mengelola kondisi tersebut. Beberapa terapi yang dapat dilakukan adalah:
Selain psikoterapi, psikiater juga dapat memberikan obat untuk mengendalikan gejala gangguan kepribadian yang menyebabkan mythomania. Penting untuk diingat bahwa obat-obat ini tidak boleh digunakan tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
Obat-obatan yang diresepkan antara lain:
Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Memiliki Gejala Mythomania
Jika saat ini kamu atau anggota keluarga memiliki gejala mythomania, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
Kamu pun bisa hubungi psikiater di Halodoc untuk mendapatkan saran atau penanganan tepat.
Mereka telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan terkait Mythomania.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Rendahnya Rasa Percaya Diri dan Ketidakamanan
Mayoritas pengidap mythomania umumnya adalah orang-orang dengan rasa percaya diri yang rendah. Mereka juga cenderung selalu merasa tidak aman.
Kedua kondisi ini dianggap sebagai faktor penting dalam perkembangan dan keberlanjutan mythomania.
Komplikasi Mythomania
Jika tidak ditangani dengan baik, kebohongan yang dilakukan berulang kali dapat mengganggu kehidupan sosial penderitanya. Berikut ini adalah beberapa dampak sosial dari kondisi lain yang dapat muncul dari mythomania:
Rendahnya Rasa Percaya Diri dan Ketidakamanan
Mayoritas pengidap mythomania umumnya adalah orang-orang dengan rasa percaya diri yang rendah. Mereka juga cenderung selalu merasa tidak aman.
Kedua kondisi ini dianggap sebagai faktor penting dalam perkembangan dan keberlanjutan mythomania.
Demensia Frontotemporal
Sebuah studi menemukan bahwa pola perilaku pengidap mythomania serupa dengan demensia frontotemporal.
Yakni, bentuk demensia yang memengaruhi daerah otak frontal dan temporal. Ini menyebabkan perubahan perilaku dan bahasa.
Adapun perubahannya dapat mencakup:
Psikosis dan skizofrenia
Dalam kondisi psikosis dan skizofrenia, kenyataan dan khayalan sering tercampur dan sulit dibedakan.
Pengidap gangguan ini bisa dengan mudah percaya pada kebohongan yang mereka katakan, dan menunjukkan perilaku mirip mythomania.
Gangguan sangat sulit didiagnosis karena banyak penyebab yang menjadi pemicu gejalanya.
Adapun prosedurnya, meliputi:
Cara Menghadapi Pengidap Mythomania
Jika kamu sering berinteraksi dengan orang yang mengalami mythomania, menghadapi kebohongan terus-menerus bukanlah perkara mudah.
Berikut sejumlah saran dari para ahli saat berhadapan dengan pengidap gangguan ini:
Perbedaan Berbohong dengan Gejala Mythomania
Meskipun semua orang tahu bahwa berbohong bukanlah hal yang baik, penelitian menunjukkan bahwa hampir setiap orang sesekali mengatakan “white lies” atau kebohongan kecil yang tidak berbahaya.
Artinya, sebagian besar orang mungkin berbohong 1-2 kali sehari tanpa maksud menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Namun, pada kondisi mythomania, kebohongan terjadi lebih sering dan lebih impulsif. Bagi pengidapnya, berbohong sudah menjadi bagian penting dalam hidup mereka.
Berbeda dengan berbohong secara umum, pengidap mythomania akan berbohong terus-menerus tanpa tujuan atau keuntungan tertentu.
Bahkan, mereka sering kali percaya pada kebohongan yang mereka ciptakan sendiri.